Pada hari Rabu dan Jumat Tanggal 30 April dan 2 Mei 2025 Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang mengadakan pengambilan sampel tanah yang merupakan proses pengambilan sejumlah kecil tanah untuk analisis selanjutnya di laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tanah, peta dan status kerusakan tanah akibat kegiatan produksi biomassa di Kota Magelang. Penentuan titik-titik sampling dilakukan survei dengan beberapa pertimbangan seperti akses menuju lokasi yang mudah, memiliki tingkat kemiringan yang berpotensi longsor karena posisi nya berada di sekitar bantaran sungai. Kegiatan sampling tanah dilakukan rutin setiap tahunnya dengan titik lokasi yang berbeda dan dilakukan 2 hari. Untuk tahun ini berada di 5 titik lokasi yaitu, Canguk (Sebelah Samsat Kota Magelang), Cacaban (depan SMP 6), Kampung Tulung (dekat tok derajat), Jembatan Kulon Progo (Ngembik), dan Belakang kantor DLH. Kegiatan sampling tanah dilakukan dengan metode pengeboran biopori menggunakan alat bor sampai ada perubahan warna tanah yang selanjutnya di ukur kedalaman tanah yang dibor berapa cm. Kemudian perubahan warna tanah tersebut di masukkan ke dalam tabung ring kecil dan diambil 2 sampling untuk setiap lokasi. Kemudian tanah tersebut dikur pH dan kelembapannya dengan menggunakan alat pH meter tanah. Selain itu dilakukan pengecekan batuan kecil yang ada disekitaran lokasi sampling dengan memasang tali rafia di atas permukaan tanah. Metode selanjutnya derajat pelurusan air dengan menggunakan double ring besar yang ditancapkan kedalam tanah dengan minimal kedalaman 5cm. Kemudian tuangkan air ke dalam ring hingga mencapai 5cm dari mulut ring, ulangi penambahan air hingga tanah didalam ring menjadi jenuh. Kondisi jenuh ditandai penurunan muka air dalam ring lebih lambat dari pada penurunan muka air di luar ring. Ukur kecepatan aliran penurunan muka air didalam ring menggunakan stopwatch. Ulangi pengamatan sampai menemukan angka yang tetap minimal 2 kali pengukuran.
