DLH Kota Magelang
Grebeg Suro Gunung Tidar Magelang Tahun 2025

Kegiatan berlangsung selama dua hari, 25-26 Juni 2025, di Kawasan Gunung Tidar, mulai dari Lembah Magersari, melewati lereng, hingga ke puncak Gunung Tidar.

Rangkaian kegiatan Hari pertama (25 Juni) sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB beragam pentas seni tradisional dari berbagai daerah dan Kab.Magelang diselenggarakan hingga Tengah malam.

Hari Kedua (26 Juni) Pagi hingga pukul 15.00 WIB kelanjutan pentas seni tari dan musik rakyat. Pukul 15.30 kirab budaya arak arakan berupa ogoh-ogoh dan gunungan, start dari area parker Gunung Tidar, melewati Jalan Ikhlas, Kahendran, dan Telasih, sejauh sekitar 5 km, Malam hari pukul 19.30-21.00 ritual adat di puncak dengan arak-arakan membawa tumpeng, uba rampai, dan 3 gunungan (tahu, pakaian, hasil bumi) sebagai symbol syukur/permohonan keberkahan.

Tradisi ritual disebut Bakti Alam Gunung Tidar, dipimpin oleh juru kunci dan abdi dalem setempat. Doa dan prosesi prosesi dilaksanakan di pusara leluhur Syekh Subakir, Kiai Sepanjang (Tugu Sa), dan Eyang Semar, Puncak acara adalah rebutan gunungan hanya satu yang digerebek sebagai bentuk penerimaan berkah, usai ritual di Lembah dilanjutkan dengan wayang kulit semalam suntuk, menampilkan lakon seperti Wahyu Mahkuto Romo

Peserta tahun ini ditaksir mencapai 8.000 orang, meningkat dari 6.000 pengunjung pada 2024, Selama bulan Suro, total kunjungan ke Kebun Raya Gunung Tidar mencapai sekitar 41.000 orang. Animo tinggi turut mendorong pertumbuhan UMKM lokal dan ekonomi setempat.

Wali Kota Damar Prasetyono hadir langsung untuk memastikan kelancaran acara dan menjadikan Grebeg Suro sebagai ikon wisata relligi Magelang, Pemerintah Kota merencanakan penataan Kawasan Tidar menjadi zona wisata religi dan edukasi, memanfaatkan potensi keberadaan Kebun Raya dan nilai historisnya. UPT Kebun Raya Gunung Tidar berperan sebagai fasilitator fasilitas dan lahan acara, bekerja sama erat dengan pihak adat setempat.

Grebeg Suro Gunung Tidar 2025 tampil sebagai pertemuan harmoni antara spiritualitas, budaya, dan pariwisata. Acara ini tidak hanya memperkaya nilai-nilai tradisi Jawa dan Islam, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat posisi Gunung Tidar sebagai destinasi religius yang potensial.

Dilihat: 18 kali




Kegiatan Lainnya

SIBOTA KRGT

Mas Pandu KRGT

SIMTON TPSA

Sistem Pemakaman Online TPU Giriloyo

Sekolah Pengelolaan Sampah